Kali ini saya mau membahas lagi soal perselingkuhan. Sepertinya ini topik yang asyik buat dibahas terus-terusan sampai bosan. Hahaha...
Siapa yang pernah selingkuh dan diselingkuhi? Saya pernah diselingkuhi. Dan rasanya enggak banget deh. Ketika waktu itu saya tahu saya diselingkuhi saya marah. Saya marah dengan diri saya sendiri dan pasangan saya. Saya bertanya-tanya apa yang salah dari saya kok dia sampai selingkuh dari saya. Saya bertanya-tanya juga kenapa dia tega selingkuh.
Dan lazimnya orang yang patah hati dan dikhianati pasti kita akan merasa tidak berharga. Ada perasaan disia-siakan. Rasa keberhargaan diri kita hancur. Kalau sudah begini, beri waktu untuk diri sendiri untuk marah. Marah karena dikhianati itu wajar. Beri ruang untuk diri sendiri untuk melampiaskan kemarahan, entah itu dengan menangis, memaki-maki, curhat dengan orang terdekat, atau menulis di blog seperti yang teman saya, Lea, lakukan. Lakukan apa pun yang kalian rasa bisa menyembuhkan rasa sakit itu. Tapi, bukan berarti kalian harus ikut-ikutan selingkuh juga. :P Percayalah, waktu akan menyembuhkan luka kalian. Tapi, sampai kapan? Berapa lama? Nah, itu yang kita semua tidak bisa menjawabnya.
Untuk menjawab pertanyaan "Kenapa selingkuh?" akan ada banyak sekali jawaban yang tersedia. Alasan orang selingkuh bermacam-macam. Mulai dari alasan ingin mencari yang terbaik ("Toh, baru pacaran ini kan?") sampai ke alasan "Gue senang adrenalinnya. Rasa dikejar-kejar takut ketahuan sama pacar gue. Ketika gue berhasil membohongi pacar gue, I feel powerful, Man." Kalau saya bilang memang dari sononya ada orang-orang yang demen selingkuh, bagaimana? Ya bisa saja. Kalau cetakannya begitu. If you know what I mean. Ketika rasa marah saya sudah lewat, saya bisa memahami kenapa dulu pasangan saya selingkuh. Kalau kalian rajin membaca blog ini dan sudah membaca tulisan-tulisan saya sebelumnya, pasti bisa mengerti kenapa saya bisa paham dengan perselingkuhan.
Lalu, setelah bisa memahami kenapa pasangan selingkuh, apa yang harus kita lakukan? Take your time to heal your broken heart. Ada artikel bagus tentang perselingkuhan yang saya baca judulnya "The Deep Pain of Intimate Betrayal" yang bisa teman-teman baca di sini. Begitu tahu pasangan selingkuh, apa yang akan kita lakukan? Memaafkan dan kemudian memperbaiki hubungan itu? Bapak Steven Stosny, yang menulis artikel tersebut, bilang begini:
The way out for betrayers and betrayed alike is for each person to create more value and meaning in life. This is utterly necessary whether or not a couple afflicted with betrayal decides to repair the damaged relationship. Trying to repair the relationship with open wounds of betrayal - or to build a new life apart from the relationship – is fruitless and ultimately dispiriting. If you feel betrayed, healing and growth begins with the realization that you are not damaged, but your relationship is. You must heal first and, if you so choose, attempt repair later. You must heal first, to love and live fully.
Jadi, kesimpulannya adalah memperbaiki hubungan yang sudah rusak itu sangat susah. Sebelum memperbaiki hubungan yang rusak terlebih dahulu perbaiki diri sendiri. Kita harus sembuh dulu dari rasa sakit itu. Ketika kita sudah sembuh baru kita bisa memperbaiki hubungan yang sudah rusak tersebut. Atau kalau mau cari pasangan baru dan membina hubungan yang baru ya sah-sah saja. Kalau seperti itu rasanya lebih sehat ya. Seperti yang Bapak Stosny tulis di akhir artikelnya:
Focus your emotional efforts on healing and growth; healthy relationships will follow.
Akhirul kalam, seperti yang pernah saya bilang ke teman saya bahwasanya bajingan does exist kok. Kita akan punya kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang bajingan yang berusaha untuk memanfaatkan kita dan menyakiti kita, dalam hal ini ya tentang perselingkuhan. Saya jadi ingat komentar teman saya, Elia Bintang, di salah satu tulisan Lea di sini. Saya kutip sedikit komentar dari Elia ya:
Be good, do good, forgive, and live on. Like a boss.
Hanya karena bertemu dengan orang bajingan, lantas jangan pula kita ikut-ikutan menjadi bajingan. Tetap lah jadi orang baik dan berlaku baik. Seperti yang Elia bilang. :)
Kalo kamu yang nulis, lebih dewasa, logis, sabar, solusif... kalo aku yg nulis, isinya marah2 :)) memang bedaaaa...
ReplyDeleteKalo aku akan lebih milih pergi daripada berusaha memperbaiki hubungan. Gimanapun, rasa percaya yang sebelumnya ada, pasti rusak berantakan. Dan aku nggak mau ada dalam hubungan dimana aku nggak bisa percaya diri dan percaya sama pasangan.
Anw artikel ini bakal kutunjukkin ke seorang teman yang baru banget diselingkuhi stlh pacaran 7 tahun.
Iya, Lea. Mencoba untuk memperbaiki hubungan di saat kita sudah tidak percaya lagi sama pasangan itu rasanya... susah banget. Dan bagus kalau kamu memutuskan untuk keluar dari hubungan itu.
Deleteselingkuh itu kayak main api...
ReplyDeletejangan main api lah kalo gak mau kebakar... :P
Sayangnya masih banyak orang yang mau terbakar karena bermain dengan api. :|
Deleteselingkuh itu sekali. kalo sudah berkali2 berarti doyan. hehe... nice post..
ReplyDeleteBerarti menurut Om Syaifuddin selingkuh sekali saja gak apa2 begitu? Kenapa, Om?
DeleteKeren ya komentarnya Elia.
ReplyDeleteIya, Mbak. Keren kan. Makanya sampai aku kutip. :P
Deleteiya memang ketika perselingkuhan terjadi kita harus berkaca terlebih dahulu apa yang menyebabkan dia selingkuhi kita, kekuranganku?
ReplyDeleteTapi harusnya "TIDAK ADA KEKURANGAN PASANGAN YANG HARUS DIBALAS DENGAN PERSELINGKUHAN"
Jika aku diminta untk memperbaiki hub setelah diselingkuhi aku lebih memilih mengatakan TIDAK!! Tidak ada jaminan bagi peselingkuh untuk bisa setia dimasa depan :))
Salam Kenal
Keke
Salam kenal juga, Keke. :)
Deletethere's a quote said that it's almost impossible to pick up a broken pieces mirror. Be careful then.
ReplyDeleteBtw tulisan ini keliatan psikolognya. Hehe
Kelihatan psikolog bagaimana nih maksudnya, Mbak? Hahaha... Thanks anyway. :)
Deletenumpang curhaaat :)))
ReplyDeletesaya pernah diselingkuhi. 3x pacaran! hubungan pertama masih lanjut meski akhirnya putus juga. yang kedua saya tidak mau diajak balikan. ketiga, mereka menikah :)) sakit hati dan dendam? tentu saja. tapi tidak serta merta mendorong saya untuk selingkuh juga. hukum alam berlaku dan rasanya bahagia melihat karmanya. masalah recovery hati, itu cuma perkara kompromi sama diri sendiri. cuma kalau keinget sih kadang nyesel, melihat tahun-tahun yang seakan terbuang percuma :))
Nah, itu yang terkadang bikin kesal dan menyesal. Menghabiskan waktu untuk orang brengsek. :r
DeleteTega banget orang yg udah selingkuhin kamu :(
ReplyDeleteAku jadi inget teman baikku. Dia diselingkuhin, sampe nangis-nangis, padahal lagi masa-masa skripsi. Bahkan ia sampai ngerokok dan "minum" segala, hal yg nggak lazim dilakukan sama cewek. Tapi berkat orangtua dan teman-temannya, ia bertahan, dan sekarang semakin maju, udah mau lulus S2, dan punya pacar yg dewasa.
Eh, orang yg udah selingkuhin dia belakangan ini ngejar-ngejar dia terus, mohon-mohon ke temanku untuk minta maaf. Katanya nyesel banget. Temenku bilang udah maafin, tapi cowok itu masih ngejar-ngejar terus. Jelas aja temanku cuek :D . Lagi pula cowok itu skrg kehidupannya nggak jelas. Pengangguran gitu.
Iya, Dit... Tega banget ya orang yang sudah selingkuhin aku. :(
DeleteBtw, Alhamdulillah ya teman kamu sudah mendapat pengganti mantannya. Pacarnya yang sekarang malah jauh lebih bagus. Semoga mereka berjodoh ya. :)
Hae kimi
ReplyDeleteHae, Om Ayah. Akhirnya komen juga di blogku. Horeee!
DeleteKalo menurut aku ya mbak, sebagai cowok nih, kalo ada cowok yang selingkuhin dengan alasan "pengen dapet sensasi dan tantangannya", udah lah, itu nggak ada ampun lagi..
ReplyDeleteWalau emang apapun alasannya, diselingkuhin tu pastinya menyakitkan. Tapi kalo alasannya begitu, suruh ke laut aja deh
*loh kok malah aku yang sewot
Seharusnya orang selingkuh dengan alasan apapun suruh aja mereka ke laut ya. Berenang sambil cari ikan. Atau berenang sambil cari-cari mangsa yang bisa buat diselingkuhin. :|
DeleteSaya suka sekali dengan pernyataan ini, "memperbaiki hubungan yang sudah rusak itu sangat susah." Sepakat banget... dan ini tidak hanya terjadi di masalah selingkuh, masalah bisnis pun juga bisa dan sering seperti ini, sekali hubungan rusak, maka kepercayaan akan hilang. Sekali kepercayaan hilang, maka akan berimbas ke semuanya... Sip banget mbak sharenya :)
ReplyDeleteSaya ingin menambahkan: sekali kepercayaan hilang, susah untuk mendapatkan kembali kepercayaan tersebut. Iya kan? :)
Deleteaku pernahhhhh Kim, pacar pertama, sakit sekaliiii #halah. perlu 5 tahun baru sembuh dan berani nyoba pacaran lagi (sama org lain donk, krn dia akhirnya nikah sama selingkuhannya). pengin nulis di blog sih kisah rincinya, tapi kok seperti membuka luka lama ya. meski udah sembuh dan udah baikan temenan lagi sama mantan (sebatas chatting doank, itupun terakhir kontak 7 th lalu, lol). emang bener, kalo istilahku sih gini: ibarat kaca kristal yang dah retak, dirakit kembali pun (pake lem yg paling super), tetep retakannya kelihatan ga akan semulus sebelumnya, seperti halnya kepercayaan yg sudah dikhianati dg perselingkuhan. jadi tiada ampun, sekali terjadi, tendang ke laut aja hihi.... (kalo dah nikah mungkin langsung ditalak ya :-p)
ReplyDeleteSerius, Mbak, perlu 5 tahun untuk sembuh? Lama juga ya... Tapi, gak apa2. Sekarang kan yang terpenting Mbak Nay sudah bahagia bersama suami dan anak kan? ;)
Deleteiya gapapa diselingkuhin memang awalnya bakal gaterima tapi itu bisa dijadikan suatu pengalaman buat kita nanti
ReplyDeleteTapi, Kak... Punya pengalaman diselingkuhin itu rasanya gimanaaa gitu ya. :|
Deletesakitnya tuh disiniiiii :v
ReplyDeletetapi sesekali memberi pelajaran ke manusia-manusia peselingkuh itu juga perlu sih. tendang selangkangannya, misalnya. :))
Hahaha... Gak perlu sampe tendang selangkangannya sih. :r
DeleteMencari pacar itu mudah, tapi mencari pacar yang setia itu tidak mudah :-D
ReplyDeleteKarena sering denger pengalaman temen yang diselingkuhin jadi terinspirasi nulis ini https://www.wattpad.com/story/104189153-love-like-puzzle
ReplyDeleteSelingkuh terkadang bukan untuk mencari yang terbaik, namun hanya untuk bermain-main. Ketika perasaan saat melakukan perselingkuhan itu was-was, tandanya Anda orang yang baik. he he he . . .
ReplyDelete